Tuesday, June 17, 2014

NGOMONGIN PEMILU


Assalamualaikum..

Akhir-akhir ini kita sering dibuat bingung oleh postingan-postingan menghujat dan negative tentang capres dan cawapres kita, bahkan mungkin bagi sebagian orang saya termasuk salah satu yang menyumbang kebingungan tersebut. Yak, ini tentang nomer satu dan nomer dua. Tentang yang dianggap mewah dan yang mengaku sederhana. tentang koalisi merah putih dan koalisi baru. Tentang PRABOWO – HATTA dan JOKOWI – JUSUF KALLA.

Ini semua tentang pilpres 2014 yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2014 nanti. Mungkin banyak sekali orang yang sudah menentukan pilihannya. Tapi tidak sedikit juga orang yang masih bingung “harus pilih siapa”. Nah disini, aku mau mencoba mengingatkan, untuk memilih calon pemimpin kita selama 5 tahun ke depan, jangan sampai kita asal pilih. Tilik dulu bibit bebet dan bobotnya. Cari tahu dulu fakta-fakta tentang mereka. Pahami dulu visi dan misi yang mereka bawa untuk memajukan Negara kita. Telusuri juga perjalanan mereka sampai akhirnya mereka mencalonkan diri untuk menjadi pemimpin kita. 
Jaman sekarang cari informasi itu gampang. Yang susah adalah mencari informasi yang benar-benar akurat dan tidak memihak, alias NETRAL. OBJEKTIF. TIDAK SUBJEKTIF.  Kenapa aku bilang susah, karena sekarang banyak sekali pihak-pihak yang menyalahgunakan kebebasan berpendapat untuk membuat opini-opini negative yang akhirnya dipercaya sebagai suatu fakta. Semua orang jadi lebih subjektif sekarang. Susah membedakan yang fakta dengan yang rekayasa. Bahkan media pemberitaan pun sekarang juga sudah memihak. Mereka memihak kepada orang yang berkepentingan, tentunya yang punya kuasa dan uang. Aku tidak perlu menunjuk media mana yang sudah di setting, tapi pasti ini sudah jadi rahasia umum.  

Aku sudah menentukan pilihan aku untuk 9 Juli nanti, tapi ini bukan berarti aku seorang pendukung fanatic dari mereka. Banyak hal yang membuat aku memilih Beliau-Beliau tersebut untuk menjadi calon kepercayaan aku, calon yang aku yakini akan membawa Indonesia menjadi lebih baik. Bahkan kalau boleh jujur, mungkin hanya pilihan aku yang berbeda di lingkungan aku. Tapi aku sih jalan terus, GO AHEAD. Karena aku yakin akan pilihan ku, dan aku selalu yakin akan apa yang aku yakini. 

Aku selalu melihat segala sesuatunya dari dua sisi. Aku pun selalu menilai segala hal secara objektif. Aku ga mau sekedar “ikut-ikutan” dan termakan omongan orang. Bahkan karena sikap aku ini, aku pernah dibilang sok suci dan sok netral oleh salah satu sahabat aku, hahaha. Tapi memang gitu lah aku. Sebelum aku yakin atas sesuatu, aku akan mencari tahu, menggali, mengorek, dan mengkepo-in hal-hal yang berkaitan dengannya. Bukan hanya hal-hal yang baiknya aja, tapi juga hal-hal negative tentangnya. 
 
Back to the topic. Now, what I concern here is about people’s judgments about uncertain issue. Isu yang belum jelas kebenarannya. (atau bahkan sebenarnya itu fakta?) Isu yang mereka tahu hanya dari postingan-postingan orang-orang yang bahkan tidak mereka kenal. Dan mereka termakan isu tersebut! How fool are you, people?! Open your mind please!! Jangan karena sosok A terkenal sering masuk tv lalu kalian jadi membenci sosok B. Jangan juga karena sosok B terlihat keren lalu kalian membenci sosok A. Jangan hanya karena kalian termakan isu lalu kalian menjelek-jelekkan pihak lawan tanpa kalian tahu kebenaran sesungguhnya. Kalian tahu dari mana kalau itu fakta? Kalian juga tahu darimana kalau itu bohong? 

Tolong atuh lah kalau ada berita itu dicerna secara logis, jadilah pribadi yang objektif, dan pelajari baik-baik dengan bagian terpintar dari otak kalian. Jangan malah jadi toa yang cuma membesarkan suara tanpa peduli siapa yang berbicara. Yang aku maksud dari isu-isu tersebut ya isu seputar capres dan cawapres kita sekarang ini. Aku coba jabarin satu-satu ya.



1.      Isu tentang pencitraan kesederhanaan dan blusukan. 

2.      Isu tentang pelanggaran ham tahun 1998.
3.      Isu tentang pemalsuan asal-usul dan riwayat hidup.
4.      Isu tentang korupsi transjakarta.
5.      Isu tentang terbengkalainya esemka dan mrt.
6.      Isu tentang hutang.
7.      Isu tentang bagi-bagi posisi.
8.      Isu tentang koalisi bersih.
9.      Isu capres boneka.
10.    Isu capres otoriter.
11.    Isu tentang rekening rakyat 
12.    Isu tentang pihak yang awalnya mencibir mentah-mentah namun     sekarang jadi bagian dari pihak yang ia cibir.
13.    Dan masih banyak lagi yang lainnya.




Guys, tolong lihat semua isu diatas dengan kepala dingin, dengan netral, dengan objektif. Cerna baik-baik apakah kesederhanaan itu benar-benar sifat beliau atau hanya pencitraan semata agar menarik simpati rakyat? Apakah blusukan itu benar-benar efektif menyelesaikan masalah atau bahkan menambah anggaran pengeluaran Negara? Apakah pelanggaran ham tahun 1998 itu benar-benar diotaki oleh beliau atau justru beliau yang dikorbankan oleh atasan dan dalangnya? Apakah korupsi transjakarta benar-benar diotaki oleh beliau atau bukan? Apakah esemka dan mrt benar-benar dalam proses atau sebenarnya terbengkalai dan apa alasannya? Apakah hutang-hutang beliau itu benar adanya dan apa penyebabnya ataukah itu semua hanya bohong? Apakah bagi-bagi posisi itu benar adanya, atau justru pihak yang mengakui koalisinya bersih sebenarnya melakukan hal serupa? Apakah capres itu benar-benar menjadi boneka salah satu pihak? Apakah capres itu akan betindak otoriter? Apakah uang hasil rekening rakyat benar-benar dipergunakan dengan semestinya? Dan apa sebenarnya yang terjadi dan mendasari pemikiran orang-orang yang tadinya mencibir lalu sekarang mendukung dan orang-orang yang tadinya mendukung lalu sekarang mencibir???? Apa alasan dibalik orang-orang yang tadinya dianggap sebagai korban kejahatan namun justru mendukung? Dan siapa sebenarnya yang lebih tepat menjadi pemimpin kita?


Aku yakin semua pihak memiliki kepentingan. Calon presiden memiliki kepentingan. Pihak yang mendukung pun memiliki kepentingan.  Bahkan kita yang cuma berperan sebagai pemilih juga mempunyai kepentingan bukan? Kepentingan kita sebagai rakyat dan pemilih adalah agar pemimpin kita mendatang dapat membawa manfaat yang besar bagi Negara, rakyatnya, dan diri kita sendiri. Kepentingan kita adalah kita ingin hidup yang lebih baik dari segala sector yang meliputi. Jadi untuk mewujudkan kepentingan itu, aku sangat berharaaaaap sekali kita sebagai rakyat, sebagai pemilih yang cerdas dan berwawasan, harus bisa memilah dan memilih dengan logika, dan hati. Kalaupun pilihan kita ternyata tidak berhasil maju sebagai presiden, ya tidak apa-apa. Syukur-syukur kalau pilihan kita ternyata yang diamanahkan untuk menjabat selama 5 tahun ke depan. Yang paling penting disini adalah cari tahu lebih dalam, jauh lebih dalam lagi tentang calon-calon kita itu. 

Kalau pilihan kita tidak terpilih, berbesar hati lah, terima dan hormati pihak yang terpilih tanpa mencela mereka. Kalau pilihan kita terpilih, dukung semaksimal mungkin, tapi jangan sampai kita merendahkan pihak yang tidak terpilih. Dan kalau ternyata kinerja pihak yang terpilih mengecawakan, entah pihak nomor 1 ataupun nomor 2 nantinya, jangan nyinyir! Inget, kita yang pilih mereka untuk maju. Baik buruknya ya menjadi resiko yang kita tanggung. Dan pihak tersebut pun harus bertanggungjawab tentunya dengan apa yang diperbuat. Kerja presiden dan orang-orang disana itu berat loh. Kita harus hargai kerja mereka. Toh baik buruknya yang mereka kerjakan suatu saat juga akan berdampak ke diri mereka sendiri. Yah, walaupun itu juga akan berdampak pada Negara kita. Oleh karenanya, pintar-pintar lah dalam memilih. Gunakan akal sehat kita pada 9 Juli mendatang.

Wassalamualaikum..

Monday, June 9, 2014

IT'S NOT JUST A SORRY



Assalamualaikum..

Yap, kata maaf itu ga Cuma sekedar kata-kata aja. Maaf itu mengandung makna yang sangaaat dalam. Kenapa dalam? Karena hanya orang yang bisa berpikir jernih dan berjiwa hebat dan berhati mulia yang benar-benar bisa menggunakan kata maaf itu dengan benar. 



“loh, bukannya semua orang bisa bilang maaf ya?”



Iya bener, semua orang emang bisa bilang kata maaf. Baik itu meminta maaf ataupun memaafkan. Tapi hanya orang-orang yang gue sebutin diatas tadi yang emang bener-bener bisa ngomong kata maaf dengan penuh makna. 
 

Rata-rata orang menganggap dengan bilang “maaf” masalah selesai. Atau dengan ia memaafkan terus masalah selesai. Eiittsss, padahal belum tentu lohh. Dengan persepsi yang tadi, banyak orang yang menyalahgunakan kata maf. Ga semua orang benar-benar mengucapkan maaf karena memang mengakui kesalahannya dengan gentle. Banyak banget di sekitarku yang melontarkan kata maaf hanya supaya mereka dapet “excuse”, atau hanya supaya masalahnya berenti sampe disitu. Mereka berpikir, MAAF = CASE CLOSED. But in fact, NOPE! Kalau emang kamu minta maaf tulus dari hati dan bener-bener mengakui kesalahan kamu, dari kata maaf itu akan timbul juga janji ga tertulis yang muncul di dalem pikiran kamu sendiri. Janji apa? Janji untuk menyesali dan tidak mengulangi hal yang membuat kamu mengucapkan kata maaf. Tapi kalau someday kamu ngulangin lagi hal yang dulu pernah bikin kamu berucap maaf, that means YOUR SORRY IS JUST A WORD. Ga ada makna apa-apa dibalik kata maaf kamu alias OMONG KOSONG.



“terus gimana dong biar kita ga sembarang bilang maaf?”



Caranya ya dengan berpikir jernih. Disaat kamu tanpa sengaja/tanpa sadar atau malah sengaja & sadar bikin suatu kesalahan, atau menyakiti perasaan orang lain, sebelum ataupun sesudah kamu minta maaf ke orang yang bersangkutan kamu harus mikir. Berpikir jernih. Pikir apakah perbuatan kamu itu salah atau bener. Setelah itu  coba tempatin diri kamu di sisi orang tersebut. Gimana rasanya kalau kamu atau orang terdekat kamu yang digituin, enak atau ngga. Kalau jawabannya engga dan kamu sendiri ga mau digituin sama orang yaudah langsung aja minta maaf. Dan kamu jangan pernah ngulangin hal itu lagi, baik itu ke orang yang sama ataupun ke orang lain.



 “nah terus gimana dengan orang dimintain maaf?”    

       

Semarah-marahnya kamu, dan sesalah-salahnya orang yang minta maaf, sebaiknya kamu juga harus bisa berpikir jernih. Kalau seseorang berani minta maaf ke kamu dan mengakui kesalahannya, itu tandanya dia seorang yang berani dan berjiwa besar. Kenapa? Karena, dia mau mengesampingkan egonya, serta kesombongannya, dan dengan jiwa besar berani mengakui kesalahannya di depan kamu. Dan seharusnya kamu pun bisa menghargai dia dengan memaafkannya. Kamupun juga harus bisa mengesampingkan ego dan kesombongan kamu. Liat matanya, cara bicaranya, dan bahasa tubuhnya saat dia lagi ngomong sama kamu. Tulus atau engga. Kalau tulus, ya udah maafin aja. Jangan mentang-mentang dia udah minta maaf ke kamu, terus kamu langsung pasang muka angkuh, sok jual mahal, dan nanggepin dengan acuh. Inget, hargai orang yang sudah menghormati kamu, dan jangan semena-mena. Karena kamu juga ga mau kan kalo digituin.



Well, mungkin banyak yang bilang teori sih gampang, jalanin nya yang susah. Emang bener sih, tapi sebenernya itu tergantung dari diri kita sendiri. Kalau kita mau jadi orang baik, mau hidup tenang, kita harus saling memaafkan. Tuhan aja yang derajatnya lebih tinggi dari kita mau memaafkan kesalahan umatnya kan, kita yang cuma manusia juga harusnya bisa dong, hehehe..

Wassalamualaikum.. Ciao bella ~

Saturday, June 7, 2014

UJIAN ATAU MASALAH


Assalamualaikum..

Dua kata yang selalu datang di kehidupan kita. Iya,  Kenapa aku bilang selalu, karena manusia itu hidupnya tidak luput dari yang namanya ujian atau masalah. Dengan adanya ujian atau masalah itu juga kita bisa menemukan hal-hal yang baru, karena kamu akan berusaha untuk mencari jawaban atau solusi dari permasalahan itu sendiri. Nah proses dari mencari jawaban atau solusi itu disebut Belajar.

Belajar itu ga cuma di sekolah. Dalam kehidupan juga kita belajar, bahkan pelajaran kehidupan jauh lebih kompleks dari sekedar pelajaran yang dikasih di sekolahan. Aku ambil contoh pelajaran matematika, ilmu pasti, yang jawabannya sudah pasti bisa dicari dengan menggunakan rumus. Kamu bisa tahu berapa banyak kapasitas isi sebuah box berbentuk persegi panjang hanya dengan mengkalikan  panjang, lebar, dan tinggi nya. Kamu juga bisa dengan mudah mengkalkulasinya pake kalkulator kalo emang kamu ga bisa ngitung manual. Tapi gimana dengan pelajaran kehidupan? Aku ambil contoh yang ada hubungannya sama itung-itungan deh. Bisa ga kamu prediksi apa yang akan kamu dapetin setelah kamu berbuat baik sama orang? Bisa dihitung pake kalkulator? Jawabannya: ngga. Kenapa? Karena permasalahan hidup itu berkaitan dengan social. Social itu berarti berhubungan dengan orang lain. Seperti yang kamu sering pelajarin di pelajaran sosiologi kalau manusia itu makhluk social, artinya apa, ya manusia itu selalu berhubungan dengan orang lain, ga bisa berdiri sendiri. Manusia juga punya sifat yang berbeda-beda, lain kepala lain lagi karakter dan pemikirannya. Jadi kalau kamu berbuat baik sama orang, kamu ga bisa prediksi apakah perbuatan baik kamu diterima dengan senang hati atau ngga, dan kamu juga ga bisa prediksi kalo someday kamu lagi kesusahan dan butuh pertolongan, orang yang udah kamu baikin bakal nolongin atau ngga. Walaupun ya kalo dilihat dari sisi agama, dengan kamu berbuat baik sama orang, kamu udah punya deposit “pertolongan”. Ini Cuma contoh ya.

Nah sekarang,karena masalah hidup itu ga semudah soal matematika atau fisika yang udah pasti pemakaian rumusnya, Jadi gimana caranya kita bisa memecahkan masalah dengan tepat? Caranya ya dengan terus mencari, mencari, dan mencari, sampai akhirnya kamu nemu satu jalan yang dimana kalo kamu udah sampe ujung nya, kamu bakal liat pintu besar, yang di kayu nya bertuliskan SOLUSI. Kalo kamu udah sampe di pintu itu, kamu masuk deh tuh kesitu, dan masalah kamu selesai. Tapi sekarang muncul lagi pertanyaan lain, apa kamu sanggup menjalani proses “mencari” itu dengan sabar, tawakal, dan optimis? Jawabannya ya subjektif, tergantung dari pribadi si pemilik masalah itu. Tapi sebagai manusia yang beragama, khususnya buat yang muslim, kamu seharusnya bisa yakin, sabar, dan tawakal, karena kamu punya Allah. 

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا.إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا 
“Karena sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan”
(QS 94: 5-6)

Ayat ini yang harus kamu semua selalu tempel di pikiran, kenapa, karena Allah sendiri sudah menekankan ke kita sebenernya kalo setiap masalah itu pasti ada solusinya. Kuncinya Cuma dua, sabar dan terus berusaha. Harus dua itu, ga bisa kalo Cuma salah satunya aja. Karena kalo kamu berusaha tapi kamu ga sabar, yang ada malah jadi grasa grusu dan ujung-ujungnya panic sampe nanti akhirnya kamu emosi sendiri. Sedangkan kalo kamu cuma bersabar tanpa melakukan usaha apapun, yah Allah juga ga akan mempermudah jalan kamu. Inget, Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kalau mereka sendiri tidak berusaha untuk merubahnya. Jangankan Allah yang maha sempurna, kita aja yang manusia sendiri kalo dimintain bantuan sama seseorang tapi orang tersebut malah ongkang-ongkang kaki ga ikut usaha apa-apa juga kamu pasti gedeg kaaan?! 

Jadiii berusahalah untuk selalu ingat dan menerapkan DUIT. Apa itu DUIT? Itu singkatan dari Doa Usaha Ikhtiar Tawakal.

Wassalamualaikum...