Assalamualaikum...
Ada yang tau sedekat apa hubungan setrika, kertas, dan
karpet?
Ternyata mereka Deket banget! Saking deketnya sampai ngalahin amplop
dan perangko. Tau dong peribahasa, lengket kayak perangko. Nah! Ini tuh lebih
dari itu. Pernah bayangin setrikaan kalo lagi panas bisa mendekatkan kertas dan
karpet jd pasangan yang tak terpisahkan? errr ralat ya, bukan mendekatkan tapi
menyatukan mungkin lebih tepatnya. Aku sih sebelumnya ga pernah bayangin, sampai
kejadian hari rabu siang jam 3 sore itu terjadi!
Jeng jeng!!
. . . . .
Alkisah pada suatu sore di hari tahun baru hijriah yang
cerah ceria, seorang perempuan, sebut saja Cica yang cantik, sedang menyetrika tumpukan
jemuran yang sudah kering. Tidak seperti hari-hari biasanya, pada hari itu Cica terpaksa menyetrika di ruang tamu karena kebetulan kamar yang biasa digunakan
untuk menyetrika sedang diperbaiki. Sambil duduk diatas karpet, dilapisi busa
dan selimut rumah sakit belang-belang, Cica mulai menyetrika pakaian. Satu baju,
dua baju, hingga delapan baju sudah ia setrika dengan rapi, hingga pada saat baju
ke sembilan, ia mulai merasa ada yang aneh dengan setrika yang ia gunakan.
"Ini setrikaan nya kok lengket ya? padahal dari tadi
lancar-lancar aja."
Cica menggumam dalam hati sambil membolak balik setrikaan,
mengecek apakah ada yang menempel atau tidak. Setelah di cek ternyata ada
serat-serat seperti kapas berwarna merah yang menempel di dasar setrika.
Cica yang kebingungan langsung bertanya pada Ibu yang saat
itu sedang duduk di kursi ruang tamu.
"Bu, lihat deh, masa setrikaannya nempel merah-merah
gitu. Ini apa ya bu, maksudnya nempel dari mana gitu. Perasaan baju aku selama
ini ga nempel kalau di setrika."
"Tadi kamu abis nyetrika baju yang ada sablon nya kali,
makanya nempel."
"Enggak kok bu, dari tadi ga ada baju yang ada sablonannya.
Lagian ini yang nempel warna merah, sedangkan baju warna merah yang aku setrika
baru yang ini aja."
"Iya ya, terus kenapa dong? Apa kena karpet kali
tuh!"
"Hah karpet, engga kok bu. Aku taruh setrikaannya kan
di lantai bukan di karpet." ujar Cica sembari menaruh setrika di lantai.
Cica yang panik karena takut dimarahi ibunya pun langsung
mengecek bagian karpet yang tepat berada di samping setrika. Benar saja
perkiraan ibu. Tepat di tepian karpet, di sebelah busa setrikaan, terlihat alur
garis panjang yang terasa keras dan kasar, seperti habis terbakar sesuatu yang
panas. Sangat kontras dengan tekstur asli karpet yang berbulu empuk dan fluffy. Cica yang merasa bersalah langsung memberitahukan ibunya mengenai hal itu.
"Hehehe, Bu, ternyata emang kayaknya kena karpet deh. Ini
ada yang keras gitu kayak habis kebakar."
"Ya kan, tebakan ibu bener, yaudah taruh setrika nya jangan
dekat-dekat karpet. Agak jauhan aja. Disitu tuh." ujar Ibu sambil menunjuk
ke lantai yang agak jauh dari karpet.
Cica menuruti arahan ibunya dan langsung menaruh setrikaannya
di lantai. Kemudian sambil menaruh baju yang sudah dilipat rapi, Cica berpikir
bagaimana caranya agar serat kain yang menempel di setrikaan itu hilang.
"AHA!! AKU INGET!!" Cica yang teringat sesuatu tiba
tiba berteriak hingga membuat ibunya kaget.
"Astagfirlohalazim, Cica! Ngagetin ibu aja teriak-teriak
gitu! Udah kaya sinetron lagi aha-aha'an segala."
"Haahaha, maaf bu, kaget yah? hehe.. Bu, aku tau cara
supaya setrikaannya ga nempel lagi!"
"Emang gimana caranya?" Ibu yang penasaran
langsung mendekati Cica.
"Begini nih bu caranya.." Cica mengambil selembar
kertas dari atas meja, kemudian menaruhnya diatas karpet.
"Aku liat di facebook nih bu, waktu itu ada yang share
tips-tips rumah tangga gitu. Katanya kalau setrikaan kita kotor atau ketempelan
sesuatu, cara buat bersihinnya pakai daun pisang, atau garam, atau engga pake
kertas. Setrikaannya ditempel-tempelin aja kayak gini, sambil agak ditekan dikiit
hehehe..." ujar Cica sambil menekan-nekan setrika panas itu ke atas kertas
yang ditaruh diatas karpet.
Ibu yang memang penasaran memperhatikan dengan seksama. Kemudian
setelah beberapa menit, Cica menunjukan hasilnya kepada ibu.
"Tuuuh kan bu, lihat deh, hilang semua kaan. Yang
kotor-kotor sama yang nempel di setrikaan nya hilang semua, pindah ke kertas
tuh kotorannya." dengan sombong dan pede nya Cica menunjukkan setrika yang
sudah bersih itu pada ibu.
"Eh iya jadi bersih ya setrikaannya. Ya sudah besok-besok
ibu juga praktekkin deh tips nya." ujar ibu sambil mengangguk-anggukkan
kepala karena puas melihat hasilnya.
"Iya kaan, hehehe. Siapa dulu yang kasih tau, Cica gitu
loh.. Nah sekarang tinggal di buang deh kertas nya." Cica yang juga merasa
puas dan besar kepala karena tips yang ia praktekkan berhasil segera menaruh
setrikaan ke lantai dan mengambil kertas yang dijadikan alas tadi untuk dibuang.
Namun apa yang terjadi pada kertas itu ternyata justru lebih buruk dari setrikaannya
sendiri.
"Yah, bu, kok ini kertasnya susah banget diambilnya! Haduuuhhh
kertasnya nempel bu ke karpet! Gimana nih bu, ga bisa lepas lagi!"
Cica panik dan langsung menarik-narik kertas tersebut hingga
robek. Namun hanya sebagian kertas saja yang bisa lepas karena robek, sebagian
yang lain menempel sangat keras pada karpet. Bahkan saking rekat nya, jika dilihat
kertas dan karpet itu seperti sudah jadi satu, dan jika dipegang terasa keras, kaku
seperti lem alteco yang sudah mengering.
Cica yang merasa bersalah segera mengambil tindakan. Ia
menyemprotkan pelembut pakaian ke kertas yang menempel di karpet, dan langsung
menggosok-gosokkan jarinya diatasnya agar kertas tersebut lepas dari karpet. Sebagian
kertas yang menempel memang bisa hancur, namun tetap karpet tersebut tidak bisa
kembali seperti semula. Teksturnya tetap keras, kaku, dan membentuk cap
segitiga putih seperti bentuk setrika itu.
Cica merasa takut. Takut kalau-kalau ibunya akan marah karena
karpet nya dirusak. Namun, diluar dugaan, alih-alih memarahi anaknya, Ibu
justru tertawa terbahak-bahak melihat kejadian itu.
"HAHAHAHAHA. . . Cica. . . Cica. . . Kamu tuh ada- ada
aja. Makanya kalau mau praktekkin tips atau apa aja dari internet tuh dibaca
dulu yang bener. Diliat juga kondisinya sama atau engga. Jangan maen
praktek-praktek aja. Tuh liat karpetnya jadi ada cap nya. Hahaha.."
"Iya bu, aduuh gimana dong bu, karpetnya bisa dibenerin
enggak ya?"
"Yaudah biarin aja ga papa variasi, lagian nanti mau di
laundry juga karpetnya, kali aja bisa bener lagi."
Mendengar ibu yang tidak marah bahkan justru tertawa, Cica merasa lega. Ia yang awalnya merasa takut, malah kemudian ikut menertawakan dirinya
sendiri. Ia kemudian berpikir, tips itu mungkin saja memang ampuh, namun
tergantung dari bagaimana orang tersebut mempraktekkanya.
Pada kejadian ini, kesalahan Cica adalah karena ia sedikit
ceroboh menaruh kertasnya diatas karpet. Mungkin jika ia menaruh kertas itu di
lantai, karpet tersebut tidak akan rusak. Atau mungkin jika ia tidak menyetrika
diatas karpet, setrika yang ia gunakkan mungkin tidak akan kotor, sehingga ia
tidak perlu menempelkan setrikaan tersebut keatas kertas yang berakibat
karpetnya menjadi rusak. ^^
. . . . .
Nah, dari cerita itu, bisa disimpulkan kalau kertas, karpet,
dan setrika itu lengket banget kayak perangko. Sebenernya sih kalau mereka berjauhan
ga ada masalahnya. Masalahnya itu kalau mereka udah deket-deket, apalagi kalau
si setrikaan itu lagi panas. Udah kaya penganten baru, ga mau lepas!,-.-"
Dan juga ada beberapa hal sih yang bisa dijadikan pelajaran.
- Jangan sampai setrikaan dalam keadaan panas nyentuh
karpet, karena nanti bisa kebakar. Jangankan karpet, kena kulit aja melepuh,ye
kan.
- Kalau mau bersihin setrikaan pake kertas, pastiin kalau
kertasnya itu ditaruh di lantai. Jangan ditaruh diatas benda yang terbuat dari
kain, karena bisa terbakar.
- Nah ini sih sebenernya inti dari semuanya. Jangan nyetrika
diatas karpet! Walaupun udah dilapisin pake busa atau papan atau kain atau
apaan, Pokoknya jangan. Jangan aja. Mending nyetrika nya di meja setrikaan
langsung atau kalo nggak ada ya minimal di lantai lah. Kalau mau pake karpet,
karpetnya buat alas duduk aja. Ok.